Boyhood (2014)


Ketika aku SMP, I'm dying to graduate and start SHS. Dan ketika aku kelas 10 SMA, aku ingin segera naik ke kelas 11 dan masuk jurusan yang aku inginkan. Saat masuk kelas 11 aku mulai mencoba menikmati tanpa harus terburu-buru ingin selesai. Dan saat kelas 12 SMA, Aku gak ingin masa SMA ini berhenti karena benar kata mereka "SMA itu masa yang indah".

Well, tapi mau bagaimana pun juga waktu terus berlanjut. Dan di saat aku diberi pilihan buat mendaftar kuliah, aku ingin kuliah di luar daerah. Aku mendaftarlah di salah satu Universitas terbaik di Indonesia yang letaknya di timur pulau jawa.
Dan Alhamdulillah diterima di universitas tersebut.

I was so excited about that. I can't wait to be there, to start living alone and so far away from home. Until, I watched this movie "Boyhood", film ini keluaran tahun 2014. Sejak dulu aku pingin banget nonton film ini.
Aku terkesima sama proses pembuatan film ini yang total menggunakan pemeran yang sama selama proses pembuatan film ini. Film ini di bintangi Patricia Arquette. Film ini proses pembuatannya 12 tahun. Mereka memakai pemeran yang sama dari kecil sampai dewasa.

Film ini berkisah tentang cerita kehidupan seorang anak kecil bernama Mason Junior. Film ini mengkisahkan Mason sejak dia berumur 7 tahun sampai dia berumur 18 tahun. Mason disini diceritakan sebagai anak yang orang tuanya sudah bercerai tapi hubungan kedua orang tuanya masih baik.

Film ini selesai saat si Mason berumur 18 tahun sesuai dengan umur ku sekarang dan si Mason juga baru lulus SMA.
Di film ini ada salah satu scene yang bikin rada melow, yaitu di bagian saat Mason sedang menyiapkan barang yang mau di bawa dia ke asrama di kuliahnya.
Di scene itu Mason mengeluarkan bingkai foto berisi foto pertama yang Mason ambil saat pertama kali di kasih kamera. Ceritanya si Mason hendak kuliah di jurusan Fotografi.

Mason    : "Apa ibu yang memasukan barang ini? Aku tak mau membawanya" 
Ibu    : (sambil tersenyum) "Ayolah, itu adalah hasil foto pertama yang kau dapatkan."
Mason    : "ya, tapi ada banyak alasan untuk meninggalkan ini, kan?"
(Lalu sang Ibu mulai menangis)
Mason    : "Ada apa?"
Ibu    : (sambil menangis) "Ini adalah hari terburuk dalam hidupku."
Mason    : "Apa maksud ibu?"
Ibu    : "Aku tahu, hari ini pasti akan datang. Hanya saja Aku tak tahu kalo kamu akan sebahagia ini untuk pindah."
Mason    : "Bukan berarti aku senang begitu saja. Memang apa yang Ibu harapkan?"
Ibu    : "Kau tahu aku baru sadar kalau hidupku hanya berjalan begitu saja. Menikah, punya anak-anak, lalu bercerai. Mengajari mu cara menaiki Sepeda. Mendapatkan gelar Master. Bercerai lagi. Mendapat pekerjaan yang aku inginkan. Lalu, mengirim Kakak mu kuliah. Sekarang mengirim kamu kuliah juga. Kau tahu, berikutnya apa? Pemakamanku! Pergi Sana! Tinggalkan foto itu!"
Mason    : "Ibu kenapa? Ibu langsung memikirkan 40 tahun yang akan datang atau bagaimana?"
Ibu    : "Aku hanya berpikir masih banyak hal lagi yang seharusnya dapat kita lalui."

Disini aku mikir keras.
Ya, yang awalnya aku senang dan excited bisa kuliah disana, Sekarang aku jadi sedih mau meninggalkan keluarga disini. Tapi mau gimana. Ini keputusan ku sendiri.

Dari film ini, Aku merasa bagaimana waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa dulu masih di antar ayah ke TK naik motor pakai jas hujan. Dulu saat ulang tahun ke-8 betis kanan kena knalpot sampe mau tidur aja harus di gantung dulu kaki nya wkwk, Sekarang bahkan bekas lukanya aja gak keliatan lagi. Seinget ku baru kemarin aku masuk SMA pake seragam putih abu-abu baru, almamater SMA baru, eh sekarang udah lulus aja. Waktu berjalan begitu cepat dan aku merasa kurang menikmati every moment-nya.

Hidup Cuman Sekali, So, Nikmatin Every Moment-nya! Soalnya bisa jadi itu moment cuman terjadi sekali dalam hidup mu. Jangan buru-buru mau mengakhiri setiap moment, takutnya giliran momentnya udah lewat baru deh lo kangen masa nya.

Marsha Dhita Pytaloka

No comments:

Post a Comment